TKS Factory – Apa sih keunggulan sablon plascharge? Jenis sablon plascharge mungkin bagi beberapa kalangan sobat teesmaker adalah istilah yang lumayan asing.
Tidak seperti jenis sablon plastisol yang memang seringkali terdengar apabila berbicara soal kualitas distro atau clothing line.
Sebelum mengetahui apa kelebihan sablon plascharge. Tentu ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu sablon plascharge.
Maksudnya gimana ya? sablon plascharge menghasilkan handfeel yang mirip dengan sablon discharge. Tetapi menggunakan material dasar dari sablon plastisol. Makannya nama sablon nya adalah sablon plascharge. Kepanjangan nya sablon plastisol discharge.
Waduh makin pusing nih. Apaan lagi ya itu?
Jadi, bahan tinta sablon yang digunakan adalah sablon plastisol. Kalau sablon plastisol handfeel nya solid diatas permukaan kaos. Bagaimana mengakali agar handfeel nyerap ke dalam kaos? Nah disinilah peran bahan kimia tambahan supaya menghasilkan handfeel nyerap ke kaos. Nama bahan kimia nya adalah activator.
Memang terlalu teknis jika dijelaskan, tetapi kamu bisa mencantumkan proses nya untuk gimmick marketing dan keunggulan produk kamu lho.
Sedikitnya ada 5 keunggulan dari sablon plascharge. Diantaranya adalah:
Mirip dengan sablon discharge, sablon plascharge atau sablon plasticharge mempunyai karakteristik menyerap pada bahan. Dengan karakteristik seperti itu tentu saja menjadi keunggulan tersendiri dibandingkan sablon lain. Karena dengan sifat menyerap pada kain, maka otomatis untuk desain-desain block besar akan terhindar dari rasa gerah akibat sablon ( seperti pada sablon plastisol ). Alasan nya dikarenakan sifat menyerap pada kain akan menjaga sirkulasi udara pada kaos, sedangkan sablon plastisol menutupi permukaan kain. Sehingga lebih berkesan gerah.
Keunggulan turunan dari sifatnya yang menyerap pada kain, yaitu pada handfeel yang soft. Handfeel sablon plascharge hampir tidak terasa karena menyerap pada bahan. Memang jika dibandingkan dengan sablon discharge, sablon plascharge sedikit lebih terasa handfeelnya. Tetapi jika dibandingkan dengan sablon rubber atau plastisol. Jelas berbeda jauh handfeel nya. Karena memang karakteristik tintanya berbeda.
Dalam teknik menyablonnya, sablon plascharge lebih mudah dalam mencari warna dibandingkan dengan sablon discharge. Namun, untuk hal ini seperti 2 sisi mata uang. Kenapa? karena dalam mengaduk warna, sablon plasticharge dibandingan dengan sablon plastisol tentu lebih akurat atau lebi mendekati warna jika menggunakan sablon plastisol.
Karena pada teknik sablon nya, warna asli akan keluar setelah kain melalui proses pengepress an. Berbeda dengan sablon rubber atau plastisol, warna aslinya langsung keluar pada saat di gesut atau disablon.
Sablon plasticharge merupakan sablon berbasis minyak. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, plascharge menggunakan tinta plastisol sebagai dasarnya. Dengan demikian, karakteristik sablon plastisol akan terbawa pada sablon plascharge. Salah satunya keunggulan sablon plastisol adalah pada sablon detail kecil atau pada sablon raster yang pada saat disablon tinta akan turun sempurna. Berbeda dengan tinta berbasis air, akan ada effort lebih apabila menemukan detail kecil dan sablon raster.
Berbeda dengan sablon plastisol, sablon plascharge dapat disetrika secara langsung. Sablon plastisol jika disetrika akan menyebabkan tinta menjadi meleleh dan dapat luntur ke kaos. Karena memang kelemahan terbesar plastisol adalah setrika. Namun pada sablon plascharge karena sifatnya yang menyerap pada bahan, maka sablon plascharge dapat disetrika secara langsung.
Rasanya ngga adil kalau kita hanya membahas keunggulan dari sablon plascharge. Ternyata sablon plascharge juga mempunyai kekurangan nya lho. Kira-kira apa saja kekurangan nya, nah simak beberapa kekurangan berikut yaa:
Sablon plascharge mempunyai tingkat risiko kegagalan yang tinggi, kenapa? karena dibutuhkan ketelitian dan kehati-hatian dalam prosesnya. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, sablon plascharge menambahkan bahan kimia yang disebut juga activator. Takaran activator haruslah pas perbandingannya antara sablon plastisol dengan activatornya.
Selain itu, dalam mencari warna diperlukan pengalaman serta trial error pada prosesnya. Kok bisa gitu sih?
Iya, karena sablon plascharge baru terlihat warna nya setelah dilakukan proses pengepress an. Pada saat proses sablon, warna belum dapat terlihat sempurna. Dan, tidak semua bahan kain dapat disablon plascharge. Hanya kain yang berbahan reaktif saja yang dapat disablon plascharge.
Sablon plascharge, secara kebutuhan teknis nya membutuhkan bahan-bahan yang berkualitas tinggi. Seperti kain yang berbahan reaktif. Menggunakan tinta jenis sablon plastisol, penambahan activatornya, hingga risiko yang harus dilalui dalam prosesnya.
Dengan berbagai macam kebutuhan bahan baku berkualitas serta pengalaman dalam proses produksinya. Maka menyebabkan biaya produksi yang relatif tinggi jika dibandingkan dengan sablon berjenis lainnya. Sesuai dengan istilah ada uang ada barang.
Sampai sini, tentunya kamu sudah tau kan kelebihan dan kekurangan dari menggunakan sablon plascharge. Jika berminat untuk mencari jasa sablon plascharge. Langsung aja contact ke admin kami yaa 🙂