TKS Factory – Artikel ini terinspirasi dari group komunitas sablon bukan salon, beberapa bulan belakangan seringkali sabloners terkena tipu-tipu tukang sablon. Berharap untung eh malah buntung. Uang tak dapat kembali, malang tak mungkin dipungkiri. Sudah uang tak kembali, teman-teman menagih janji.
Untuk teman-teman sabloners yang mau nyablon kaos komunitas, kaos distro, atau kaos family gathering. Ada baiknya sebelum jatuh hati karena harga, di cek terlebih dahulu bibit bebet dan bobotnya. Mungkin berikut ini beberapa yang harus diperhatikan dalam siasat selamat dari tukang tipu jahat. Semoga bermanfaat.
Sabloners kudu hati-hati, dan tahap awalan yang paling mencolok dari beberapa faktor adalah faktor harga. Yaa, orang indonesia memang selalu melihat dari harga yang terendah, niat untung malah jadi buntung. Pada dasarnya harga pokok produksi dari setiap vendor kurang lebih sama. Kurang lebih selisih antara 2-3 ribu rupiah per kaosnya. Paling jauh di 5 ribu rupiah, itupun dengan bahan baku dan grade kualitas yang berbeda.
Misalnya saja untuk sablon menggunakan rubber dan kaos menggunakan bahan cotton combed 30s. Sebagai vendor, tangsel kaos mengakui bahwa sangatlah sulit mengambil orderan dengan harga dibawah 50 rb. Rekan-rekan sabloners pun tau kalau udah intip-intip instagram ada banyak kata-kata “tidak menerima harga dibawah standar”.ย Kalau pun sabloners ada yg nemu vendor sangat baik hati dan suka rugi yang mau ambil di bawah 50 ribu. Mungkin harus diperhatikan lebih lagi gelagat gelagatnya.
Survey lokasi tempat adalah cara yang lumayan paling aman, se enggaknya sabloners sudah tatap muka & liat itu vendor beneran vendor. Bukan calo yang meres vendor sablon. Dengan datang ke lokasi juga tentunya kita bisa ngopi bareng buat dapetin chemistry biar lebih asik. Bukan cuma soal bisnis, karna kita bikin kaos buat dipake orang banyak jadi karya yang dibuat haruslah bermanfaat dan tentunya tidak melanggar norma-norma yang berlaku.
โ
Intip foto produksi kaos komunitas, kaos distro, dan kaos family gathering vendor yang bersangkutan. Ada vendor nakal yang suka comot-comot portofolio produksi orang ditempelin di portofolio nya buat bahan tepu-tepu. Anehnya masih ada aja yang kena tepu. Intip portofolio produksi dari instagram ataupun facebook, apakah akun tersebut aktif, dan setiap harinya update posting terus menerus. atau akun tersebut ngga posting 1-2 bulan terakhir. Idealnya vendor pasti akan melakukan posting aktifitas mereka, meskipun ngga ada orderan, pasti vendor ada kerjaan entah beberes ato ngapain lah pokoknya.
Google rating menyediakan komentar pelanggan dan memberikan rating dari vendor yg bersangkutan. Google rating bisa dibilang review yang objektif karena dari sisi vendor tidak dapat melakukan editing apapun terhadap rating & komentar yang diberikan. Perhatikan jumlah rating dan pemberi rating nya, jika yang meriview sudah banyak kemungkinan vendor tersebut amanah dan aman dari tipu-tipu.
Dengan adanya marketplace, kita dimudahkan dalam transaksi. Klo ngga percaya transfer ke rekening, bisa pake rekber via tokopedia, bukalapak, atopun shopee
Terima Kasih ๐